Pelajaran Berharga Selama 2020

  • Oktober 10, 2020
  • By Nur Muhammad Luthfi
  • 0 Comments

Gila, gila, gila! Gak kerasa tahun 2020 bentar lagi akan berakhir. Kalau gue check berdasarkan hari ini 10/10/2020 (tanggalnya cantik juga 🤔, gak ada yang mau lamaran/nikah tuh) tahun 2020 sisa 82 hari lagi. Kayaknya emang udah seperti kebiasaan gitu gak sih, ketika mau pergantian tahun selalu gak berasa. Padahal, baru aja kemarin bulan Maret pengunguman PSBB pertama. Sebagai warga negara yang taat terhadap aturan dan protokol kesehatan gue selalu di rumah. Padahal mah anaknya introvert parah, lebih demen dirumah. Btw, kalau gue itung-itung udah berapa lama gue di rumah dari masa PSBB, udah sekitaran 7 bulan #dirumahaja. 

Gak usah ditanya lah ya, rasanya 7 bulan dirumahaja. Walaupun gue introvert dan lebih demen di rumah, rasanya beda coy. Selama PSBB bisa dibilang bikin gue cukup kwalahan juga karena minimnya interaksi secara lansung. Agak stress memang, untungnya gue masih bisa mengelola stress ini. Sehari-hari dirumah aja gak ada boundary antara kuliah, kerja dengan kehidupan rumah. Semua terjadi disatu tempat. Yang biasanya kita duduk di sofa untuk nyantai, sekarang dipakai buat nyantai dan balesin email. Yang biasanya meja makan kita pakai buat, ya makan sekarang gue pakai buat desk laptop. Awal-awal cukup kaget dengan perubahan habit di rumah. Butuh waktu berminggu-minggu buat gue pribadi untuk adapt terhadap keadaan genting seperti ini. 

Banyak banget nih hal-hal yang terjadi selama tahun 2020. Kalau kita pakai mesin waktu (semoga beneran ada) di Indonesia sendiri banyak hal yang terjadi. Dari banjir Jakarta sampai pandemi. Dari 2 itu aja banyak sekali dampak buruk yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Dalam skala kecil, banyak hal yang terjadi juga di kehidupan gue secara personal. Misalnya gue akhir lulus kuliah dengan hasil yang memuaskan. Alhamdulillah, hingga gue meninggalkan semua impian gue untuk sesuatu yang baik (Semoga).

Sekarang gue pengen nulis hal apa saja yang sudah menjadi pelajaran berharga. Kebanyakan hal tersebut lebih banyak dari segi kegagalan dari pada kesuksesan. Gue pernah baca sebuah quote dari internet yang mengatakan;

"experience is a cruel teacher. it gives the exam first and the lesson later"

It's kinda true, because as it said, we didn't prepare to face it. Gue bisa nyebut tahun 2020 ini adalah tahun yang ngasih pengalaman banyak selama gue hidup 20 tahun lamanya. Nah, gue mau share apa aja pengalaman yang udah gue dapetin selama 7 bulan di tahun 2020 ini. Semoga ada value yang bisa lu ambil yak (semoga).

  1. Sayangi lingkungan. Wey, bumi umurnya udah berabad-abad coy, bukan 2020 tahun. Well, gue gak tahu ukuran kehidupan semesta, tapi gue percaya bumi kita ini udah tua. Pemanasan global udah terjadi dimana. Kita diberi bukti oleh banjirnya kota Jakarta, kebakaran hutan di Australia dan di California, Amerika Serikat. Sebelum 3 kejadian ini, sebenernya kita udah di kasih surat peringatan bahwa bumi ini butuh kasih sayang yang lebih. So, gue pengen banget sebelum hal yang lebih bahaya terjadi baru kita menyayangi dan merawat bumi lestari. Ibaratnya nih ya, kita baru sayang ke orang tua kita pas kita tua. Padahal umur gak ada yang tahu. Bisa aja besok terjadi sesuatu. (Amit-amit lur). Sayangi lingkungan seperti kita menyayangi pacar diri kita sendiri
  2. Yang datang pasti pergi. Semua yang kita miliki saat ini, gue percaya banget adalah sebuah titipan dari sang pencipta. Kita gak akan tahu nih, kapan, dimana, apa yang akan pergi dari kehidupan kita. Hal ini sifatnya luas, bisa pertemenan, percintaan atau keuangan. Nah, menurut gue pribadi yang bisa kita lakuin adalah untuk banyak-banyak bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini. Jangan selalu liat ke atas terus, it's good kalau kita melihat ke atas sebagai motivasi dan energi untuk bergerak lebih jauh. Tapi, jangan lupa untuk berhenti, melihat ke belakang dan ke bawah. Melihat sudah sejauh mana kita pergi, melihat hal-hal yang sudah kita punya yang dimana orang lain pengen tapi gak kesampean. Semoga kita termasuk orang yang bersyukur.
  3. Dunia gak hanya tentang diri sendiri. Bisa dibilang gue termasuk orang yang sangat-sangat ambis untuk mencapai sesuatu. Misalnya, bulan depan gue pengen iPhone 11, ya pokoknya bulan depan gue harus punya itu. In a way, itu bagus karena gue selalu memacu diri gue dan memotivasi gue untuk tetap berada dijalur yang tepat untuk mencapai goals gue. Tapi, buruknya adalah ketika gue gagal mendapatkan hal tersebut. Ketika hal yang gue sudah gue rencanakan tidak sesuai rencana. Ketika hal itu jeradi, gue merasa menjadi manusia gagal. Pecundang. Etc. Gue baru menyadari belakangan ini, it's ok kalau goals lu gak tercapai. It's ok to be not okay. I learn it in hard way. Gue bisa murung selama 1 bulan ketika ada hal yang gagal gue achieve, padahal according to plan, hal ini bisa gue achieve. Gue selalu memaksakan kehendak, mencoba memakai banyak cara supaya bisa berhasil. Gak peduliin orang lain, egois! Hey, hidup itu bukan tentang di kiri pribadi loh. 
  4. Control Your Emotions so Your Emotions Don't Control You. Masih berkaitan dengan nomor 3, kalau ada hal yang diluar dugaan, diluar rencana yang udah gue tetapkan, emosi gue bisa gak ke kontrol. Seharusnya hal yang paling utama ketika ada sesuatu diluar ekspetasi terjadi adalah untuk mengontrol emosi. Sesuatu yang bersifat reaktif, dan impulsif jarang yang berdampak positif. Gue belajar untuk selalu berfikir sebelum bertindak. Gak hanya sekali, bisa duakali atau tigakali. Biasanya output yang kita keluarkan yang diingiri dengan emosi yang tinggi berakibat fatal. Contohnya, ketika ada sesorang yang gak sengaja nyenggol motor lu, instead lu teriak 'goblok lu, kalo nyetir yang bener' dengan emosi yang meluap-meluap mendingan bunyiin klakson atau berbicara dengan nada yang sedikit ramah. Mungkin dia yang melakukan gitu, lagi banyak beban pikiran. Who knows? Mungkin ada orang yang ia sayangi sedang sakit dan ia tak punya banyak uang sampai-sampai ketika berkendara, pikiran tersebut ia bawa. Salah satu cara gue untuk mencoba mengendalikan emosi gue dengan melakukan meditasi setiap hari. Meditasi sudah membantu gue untuk bisa berfikir jernih sebelum bertindak. Mengontrol emosi sebelum menentukan sesuatu. Walaupun masih jauh dari kata mindfulness, but I'm in right way.


Leason learned! Itu dia 4 pelajaran yang paling berharga untuk gue pribadi di tahun 2020 ini. Numpung masih ada waktu mari kita manfaatkan waktu yang tersisa untuk menjadi diri yang lebih baik lagi untuk menyambut tahun depan, 2021. Nah, kalau dari kalian pelajaran apa yang berharga yang kalian dapatkan di tahun 2020. Boleh di share di kolom komentar di bawah supaya teman-teman lain bisa belajar.

You Might Also Like

0 komentar