Digital Minimalism

  • Maret 07, 2020
  • By Nur Muhammad Luthfi
  • 0 Comments

Hidup di zaman era digital seperti ini, sangat susah hidup tanpa adanya kontribusi dari teknologi. Terlebih gue sebagai mahasiswa IT, sangat lumrah sekali untuk selalu menggunakan dan memanfaatkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. 

Akan tetapi. lama kelamaan kehidupan digital gue sangat messup dan very unorganize. Padahal kehidupan real life gue bisa dibilang cukup organize karena life principle gue, hidup minimalis. Lalu gue coba untuk mencoba untuk menerapkan prinsip Digital Minimalis dalam kehidupan online gue.

Mungkin ada beberapa orang yang asing dengan istilah Minimalis. Secara singkatnya kehidupan minimalis adalah kehidupan dengan memiliki barang-barang yang memiliki value/nilai yang sangat besar kontribusinya dalam kehidupan kita. Kalo kalian penasaran, lo bisa baca blog gue sebelumnya tentang minimalism. Lantas apa itu Digital Minimalism? Pada konsepnya sama hanya saja di terapkan dalam konteks kehidupan online. Lalu seperti apa sih kehidupan digital minimalism yang gue lakuin?

  • Hapus semua apps yang jarang dipakai

person using black smartphone with gray and pink case
Image by Rob Hampson at Unsplash

Langkah pertama-tama adalah menghapus aplikasi yang jarang gue pakai. Langkah awal ini memang kadang-kadang berasa kaya gak tegaan gitu. Entah kenapa, ketika kali gue mau hapus suatu aplikasi, terbesit dipikiran gue: "Kayaknya nih aplikasi nanti bakalan di pakai, nih." Ternyata? enggak. Aplikasi tersebut gak gue pakai sekitaran 1 bulan lebih. Jadi, mulai sekarang setiap aplikasi yang gak gue gunain sekitaran 1 bulan lebih, bakalan gue hapus. Terus, kalau misalnya mau dipakai lagi gimana? Install lagi dong? Gak harus, misalnya aplikasi yang mau kita hapus punya versi websitenya mending pake versi website aja. Kenapa?
  1. Tidak memakan banyak ROM/storage. Karena gak terlalu banyak memakan banyak ROM, temen-temen bisa gunain storage yang ada untuk aplikasi yang lebih penting, atau untuk melancarkan aplikasi yang lain karna ada beberapa aplikasi yang menyaratkan untuk di storagenya itu ada minimum free storage supaya bisa menggunakan semua fitur yang ada.
  2. Mudah untuk dibersihkan. Maksud dari mudah dibersihkan adalah membersihkan cache/temporary file. Masih berkaitan dengan alasan pertama, karena kita menggunakan sebuah website, maka yang tersimpan di storage smartphone kita adalah sebuah temporary file/cache dan file tersebut tidak sebesar ketika menggunakan aplikasi kemudian mudah untuk bersihkan.
Lalu, bagaimana kita tahu, bahwa aplikasi tersebut sudah jarang kita pakai? Biasanya dalam setiap smartphone jaman sekarang udah ada semacam menu setting yang bisa ngeliat aplikasi-aplikasi apa aja yang jarang kita pakai. Tapi, kalau temen-temen kesusahan, bisa memakai third party apps. Search 'unused apps removal' di App Store atau Google Play Store. 

  • Organize apps yang memiliki satu kategori yang sama
turn on black Android smartphone
Image by Stephen Frank at Unsplash

Menghapus aplikasi yang jarang dipakai udah, saatnya kita melakukan pengkategorian aplikasi. Kalau kita analogikan seperti beres-beresh kamar. Nyapu debu udah, sekarang kita tinggal rapih-rapih deh. Nah, temen-temen bisa mengkategorikan aplikasi dengan label seperti: kerja, sosial media, e-commerce, berita, entertainment dan ojol misalnya. Mungkin dari setiap poin yang gue kasih, poin inilah yang paling mager. Soalnya kalau kita install aplikasi baru, mau ga mau, ya kita harus mengategorikan lagi. Jadi, jangan males. Karena kalo kita udah selesai melakukannya, nyari apps bakalan mudah banget karena kita sudah tau untuk apps seperti ini ada di 'loker' yang mana.

  • Gunakan timer dalam aplikasi setiap media sosial
person holding black android smartphone
Image by Claudio Schawarz at Unsplash\

Siapa sih yang gak punya media sosial? Hampir semua orang yang punya smartphone punya media sosial. Nah, terkadang, efek negatif dari media sosial ini bikin kita kecanduan cuy! Sampai-sampai ada istilah baru, "Scrolling adalah narkoba baru'. Terus bagaimana sih, biar kita berhenti main sosmed? Sebenernya agak susah untuk berhenti bermain sosmed, bagi gue sendiri. Karena sosmed itu seperti udah bagian dari hidup kita. Tapi, pemakaian sosial media ini dapat kita kontrol kok. Nah, kebetulan sosmed sekarang udah ada pengaturan untuk membuat timer. Di Instagram, facebook dan Youtube udah ada. Kalau gue sendiri, membatasi setiap sosial media waktunya 1 jam. Jadi, setelah 1 jam bermain akan muncul notifikasi bahwa gue udah menggunakan apps tersebut selama 1 jam.

Nah, itu dia pengelaman gue tentang digital minimalism. Kalau temen-temen tertarik, silahkan dicoba. Karena manfaatnya bener-bener kerasa bagi gue. Gue jadi bisa lebih produktif dan waktu gue menggunakan smartphone jauh berkurang. Dari sekitaran 8 jam on screen, menjadi 4 jam on screen. 

Jika blog ini bermanfaat, silahkan tinggalkan komen dan jangan lupa difollow, karena follow itu gratis dan membantu gue untuk lebih semangat dalam membuat blog.
Peace.

You Might Also Like

0 komentar