Mahasiswa Lupa Tujuan

  • April 15, 2018
  • By Nur Muhammad Luthfi
  • 0 Comments

Postingan ini diawali ketika gue mendapatkan sebuah postingan menarik yang menurut gue cocok untuk gue bahas, postingan tersebut adalah


Di akhir semester dua ini gue mau cerita-cerita sedikit. Jurusan gue, IF, kalau udah semester genap ini biasanya ada tugas bernama Proyek Tkhir. Tugas ini adalah gabungan dari semua mata kuliah semester satu sampai semester sekarang tergantung lu sekarang di semester berapa. Sebagai contoh karena gue di semester dua, maka proyek tingkat yang gue jalani adalah gabungan semua matkul di semester satu sampai semester dua. Jika gue di semester empat, maka proyek tingkatnya itu adalah gabungan matul dari semester satu sampai dengan semester empat.

Proyek tingkat di adakan pada awal-awal semester. Proyek tingkat dari tahun pertahun selalu dijalani secara berkelompok. Biasanya kelompoknya itu terdiri dari tiga orang mahasiswa. Kalau beda dosen beda pula ketentuannya. Proyek tingkat yang gue jalani sekarang berjumlah tiga sampai empat orang perkelompok. Kelompok gue kebagian empat orang satu tim.

Di sinilah permasalahnya. Sudah rahasia umum dalam kelompok pasti ada yang namanya kerja dan kelompok. Dalam kasus gue yang kerja dua dan kelompok dua. Entah kenapa gue binggung kenapa ada yang seperti ini, padahal status seorang mahasiswa dapat dikatakan dewasa, walaupun dewasa muda. Entah apa yang ada dipikiran mereka. Apakah kuliah hanya ingin berorganisasi? Main-main? Itu urusan mereka. Akan tetapi sangat patut disayangkan, ketika lupa dengan tanggung jawab.

Gue yakin pasti ketika elu sebelum masuk sebuah organisasi khususnya di lingkungan kampus pasti lu akan ditugaskan untuk membuat CV dan kemudian, jika lolos akan masuk tahap selanjutnya, yaitu interview. Setelah selesai interview dan officialy menjadi anggota mereka maka semua hal yang lu ucapkan ketika interview dan hal-hal yang lu tuliskan dalam CV lu itu pasti akan dipertanggung jawabkan selama lu menjadi anggota organisasi tersebut.

Tapi mengapa, tanggung jawabnya sebagai mahasiswa yang memiliki tujuan utama menimba sumur ilmu hilang seperti tenggelam di lautan. Ketika ada tugas kelompok, yang lain kerja, mereka hanya sebagai kelompok. Cukup pathetic melihat seorang mahasiswa yang memiliki tanggung jawab yang lebih utama, tapi acuh dengan tanggung jawab tersebut. 

Kemudian, jika berbicara skala besar, gue yakin di organisasi pasti ketika ada sebuah acara dan mereka jadi panitia pasti membutuhkan yang namanya kerja sama. Gak bisa dipungkiri, jika adanya miss komunikasi antar anggota, maka kemungkinan besar akan terjadinya chaos saat hari H acara. Begitu juga dengan kerja kelompok, apakah mereka gak merasa kalau teman kelompoknya butuh kerja samanya? Who know's

Sumber: Images Google

You Might Also Like

0 komentar