Kids Zaman Now, Generasi Micin?

Setelah sekian lama menjadi pengabdi tugas, Finally ada juga waktu luang untuk menuangkan pikiran kotor gw di sini. Gw sadar semenjak gw kuliah, blog ini gak pernah keurus. Bukan alasan tapi emang kenyataan. Tapi di sini gw gak mau ngomongin itu. Gak guna juga. Sekarang gw mau ngomong tenang fenemona yang lagi booming di kalangan warganet, Kids Jaman Now. 




Istilah "Kids Jaman Now" dibuat oleh para kaum Millenial (Generasi Y) untuk menyindir kelakuan setelah kaum Millenials (Generasi Z) yang dianggap menyeleneh dan melanggar norma yang ada. Istilah tersebut adalah plesetan dari kalimat Anak Zaman Sekarang yang diubah menjadi Bahasa Inggris

Gak selamanya istilah tersebut diberikan untuk Gen Z. Generasi Y-pun bisa diberikan istilah "Kids Jaman Now". Ada banyak alasan yang dapat membuat sesorang mendapatkan sindiran "Kids Jaman Now" salah satunya sifat norak/alay seseorang terhadap suatu hal. Mereka menanggapi hal tersebut dengan berlebihan dan itu norak banget bray.

Contoh pertama dari kealayan mereka adalah penggunaan fitur Instagram Stories atau yang biasa mereka sebut snapgram karena fitur ini mirip dengan fitur yang ada di snapchat. Baru liat hal yang sedikit berbeda aja direkam lalu di-share di instagram stories, hal apapun direkam. Lebih parahnya lagi, nonton bioskop di eks-eks-ai atau cegeve direkam. Perbuatan yang lu lakuin itu melanggar hukum dan bisa dibilang pembajakan. Silahkan dibuka Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. 




Enggak selamanya mereka ngelakuin hal tersebut di Instagram. Tergantung akun sosial mereka yang punya. Kalau punyanya Facebook ya pak Facebook Live.Nikmatilah momen yang lu nikmati. Jika ingin di buat dokumentasi, gak perlu diumbar silahkan disimpan di galeri masing2 karena momen hakikatnya untuk disimpan untuk menjadi sebuah kenangan manis.

Contoh kedua adalah dikit-dikit update. Mending jika update-tan mereka itu bermanfaat. Jatuh dari motor update. Bangun tidur update. itu SPAM. Gak semua orang itu pengen tau tentang keseharian lu itu. Jadi jalani aja sepenuh gak perlu update status dan semacamnya. Lebih parahnya dari ketika ada sesorang kena musibah bukannya ditolong malahan difoto dan di-share dengan caption minta like dengan maksud agar si korban dapat pertolongan. Itu gak menolong sama sekali, emang dengan like yang banyak apakah musibah si korban bisa hilang begitu aja? Enggak! jadi daripada lu update status mending tolong selagi masih bisa dengan aksi yang nyata bukan semu!

Contoh lainnya yang bikin gw resah itu adalah salah tempat. Maksud salah tempat disini adalah tidak bisa menempatkan sesuatu yang seharusnya dilakukan ditempat yang tepat. Gak ngerti? Gambaran besarnya adalah mereka melakukan suatu hal ditempat yang salah. Misalnya kasus yang lagi tenar sekarang, ngasih anggur merah ke hewan yang ada di Taman Safari. hal yang lu lakuin itu udah termasuk animal abuse - penganiayaan terhadap hewan. Kalau mau mabok gak usah bawa satwa yang ada di Taman Safari, bawa diri pribadi masing-masing aja.

Sebenarnya masih banyak hal yang dilakukan oleh "Kids Jaman Now" ini ngebuat gw dan orang lain disekitarnya resah atas sikap yang mereka lakukan. Gw berharap yang membaca blog ini gak termasuk kategori kids jaman now. Pesan gw untuk generasi Kids Jaman Now kurang-kurangi micin yak.

You Might Also Like

14 komentar

  1. Balasan
    1. Halo bang Adit, makasih udah komen, wkwkwk. Komen yang sangat singkat, jelas dan padat ya bang.

      Hapus
  2. Saya jaman old nih... Generasi jadul

    BalasHapus
  3. Hore generasi Y :D

    BalasHapus
  4. gw termasuk kids jaman now gak ya ? hahaha :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Andik thanks for reply.

      Tergantung personal lunya aja kalau lu kaya yang gue ceritain, berarti lu termasuk. haha

      Hapus
  5. Btw, gw setuju nih sm tulisan ini.
    Lanjut gan

    BalasHapus
  6. hmm, termasuk jaman apa ya gw ini ? hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. tergantung lunya aja apakah kaya yang gue bahas apa kaga hhahaha

      Hapus
  7. Bedanya jaman sama zaman apa gan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang gue alami, perpective mereka terhadap suatu objek dan event dan prilaku mereka. Secara jelas, perspective zaman now lebih mengarahkan ke logika mereka walaupun otaknya kadang-kadang tidak dipakai sesuai prosedur yang baik dan ini berikaitan ke prilaku mereka, karena prosedurnya gak bagus maka prilakunya juga gak bagus.

      Hapus