Yoo everyoneee.. bagaiman kabar kalian semua? Semoga baik-baik aja ya! Pada kesempatan kali ini gue mau ngomongin buku lagi. Yes, ngomongin buku lagi. HAHAHAHA. Keliahatan gak ada habisnya ya? Well, gue lagi demen-demennya baca buku dan juga seharusnya manusia harus terus produkti, sih.
Seperti yang sudah kalian lihat di kolom judul, gue mau ngomongi buku Arah Langkah karya Fiersa Besari. Gue tau beliau ketika banyak orang yang mengutip kata-katanya di Instagram Stories. Ingat, igstories bukan snapgram. Gue pensarankan, gue menjelajah dunia internet dan menemukan beberapa buku karyawan Fiersa. Salah satu buku yang menarik perhatian gue adalah Arah Langkah.
Ketika pertama kali ngeliat buku ini, terlebih ketika ngelihat tulisan sub-heading, mata gue lansung terpicut dengan buku ini. "Sejauh apa pun jalan yang ditempuh, tujuan akhir selalu rumah". Entah mengapa, gue sangat relate dengan kata tersebut. Mungking karena gue lagi ngerantau kali, ya.
Tampak depan buku |
Jumlah Halaman: 304
Tanggal Terbit: May 1, 2018
ISBN: 9789797945619
Bahasa: Indonesia
Penerbit: Mediakita
Berat: 0.25 kg
Lebar: 14 cm
Panjang: 19 cm
Tampak belakang buku |
Sinopsis
"Bulan April, tahun 2013, berawal dengan niat dan tujuan yang berbeda--salah satunya karena hati yang terluka, tiga pengelana memulai sebuah perjalanan menyusuri daerah-daerah di Indonesia. Lewat cara yang seru tapi menantang, mereka tidak hanya menyaksikan langsung keindahan negeri ini, mereka juga harus menghadapi pertarungan dengan kegelisahan yang dibawa masing-masing.
Arah Langkah bukan sekadar catatan perjalanan yang melukiskan keindahan alam, budaya, dan manusia lewat teks dan foto. Tetapi juga memberikan cerita lain tentang kondisi negeri yang tidak selalu sebagus seperti di layar televisi. Meskipun begitu, semua daerah memang memiliki cerita yang berbeda-beda, namun di dalam perbedaan itu, cinta dan persahabatan selalu bisa ditemukan."
Buku, ini menceritakan tentang perjalanan tiga sekawan menjelajahi nusantara. Fiersa, Prem dan Baduy mereka menjelajahi nusantara dengan tujuan masing-masing. Jika kamu berharap dengan perjalanan mewah, maka buku ini tidak tepat untuk lo baca. Mereka adalah backpacker. Pergi jauh dengan uang seadanya.
Walaupun terdapat tiga tokoh penting, cerita dalam buku ini berpusat pada Fiersa. Alur yang digunakan adalah maju-mundur yang dimana setiap cerita perjalanannya akan diselingin masa lalu Fiersa yang kelam yang memotivasi ia untuk melakukan perjalanan senusantara.
Terdapat banyak foto-foto yang di abadikan oleh Fiersa di buku ini. Sehingga para pembaca dapat mengetahui keindahan nusantara dari kacamata beliau.
Akan tetapi, cerita di buku ini rasanya kentang. Loh, kok kentang? Iya, soalnya cerita di buku ini nanggung. Di akhir cerita gue berharap dapat melihat Raja Ampat, selah satu destinasi akhir perjalannya. Sayang seribu sayang. cerita bersambung di pulau Sulawesi.
Salah satu foto yang ada di buku ini |
Kalau teman-teman tertarik dengan cerita Fiersa dkk menjelajahi nusantara dan kearifan budaya lokal Indonesia, atau mungkin kalau lo penasaran asalan Fiersa menjelajahi nusantara, lo dapat mendapatkan buku ini di Gramedia seharga Rp88.000.
Kelebihan:
1. Terdapat foto-foto yang menggambarkan keindahan Indonesia
2. Cerita yang dibawakan sangat menarik dengan menggunakan PUEBI
Kekurangan:
1. Ceritanya kentang, nanggung.
Yoo... everyone apa kabarnya? Semoga baik-baik aja ya! Oke, di postingan kali ini gue (lagi-lagi) nge bahas suatu buku yang menurut gue sangat pantas untuk di baca. Judul buku yang gue mau baca adalah Rentang Kisah karya Gita Savitri Devi.
Siapa sih yang gak tau artis internet satu ini? Artis yang mempunyai pengikut Instagram di dan di YouTube lebih dari 400 ribu. Gue tau beliau dari sebuah video yang ia posting yang judulnya udah gak gue inget dengan jelas, tetapi yang gue tahu itu video dengan sekmen "beropini".
Sejak saat itu, gue jadi suka nonton video beliau yang lain. Hal tersebut membuat tingkat penasaran tentang kehidupannya jadi semakin lebih tinggi lagi. Dan ternyata pada tahun 2017, Gita menulis sebuah buku mengenai kehidupannya tentang hal apapun terlebih lagi tentang Jerman.
Sedikit saja pengenalan dan bagaimana gue bisa tahu tentang beliau. Sekaran lansung ke inti dari postingan ini.
Tampak depan buku |
Jumlah Halaman: 208
Tanggal Terbit: Mar 18, 2017
ISBN: 9789797809034
Penerbit: Gagas Media
Berat: 0.15 kg
Lebar: 13 cm
Panjang: 19 m
Tampak belakang buku |
Sinopsis
"Apa tujuan hidupmu?
Kalau itu ditanyakan kepadaku saat remaja, aku pasti nggak bisa
menjawabnya. Jangankan tujuan hidup, cara belajar yang benar saja aku nggak tahu. Setiap hari aku ke sekolah lebih suka bertemu teman-teman dan bermain kartu. Aku nggak tahu apa yang menjadi passion-ku. Aku sekadar menjalani apa yang ibu pilihkan untukku—termasuk melanjutkan kuliah di Jerman.
Tentu bukan keputusan mudah untuk hidup mandiri di negara baru. Selama 7 tahun tinggal di Jerman, banyak kendala aku alami; bahasa Jerman yang belum fasih membuat proses perkuliahan menjadi berat, hingga uang yang pas-pasan membuatku harus mengatur waktu antara kuliah dan kerja sambilan.
Semua proses yang sulit itu telah mengubahku; jadi mengenal diri sendiri, mengenal agamaku, dan memahami untuk apa aku ada di dunia. Buatku, kini hidup tak lagi sama, bukan hanya tentang aku, aku, dan aku. Tapi juga, tentang orangtua, orang lain, dan yang paling penting mensyukuri semua hal yang sudah Tuhan berikan.
The purpose to live a happy life is to always be grateful and don’t forget the magic word: ikhlas, ikhlas, ikhlas."
Seperti teman-teman yang dapat lihat sebelumnya, bisa dikatakan gue telat untuk baca buku ini karena udah rilis dari tahun lalu. Ya. Gue telat untuk baca buku ini karena waktu itu gue belum terlalu suka baca buku. Dan akhirnya sekitar bulan Mei sebelum puasa, gue dapet juga buku ini dengan cetakan ke-8.
Buku ini menceritakan kisah hidup Gita dari remaja sampai yang bisa kita lihat sekarang. Tidak hanya kisah karir hidup, tetapi di sini beliau juga menceritakan tentang urusan asmaranya dan pahit-manis hidup di negara minoritas muslim, Jerman.
Buku ini dapat dikatakan novel yang dapat diselesaikan dengan cepat. Dengan waktu sekitar 4 jam, buku ini dapat gue selesaikan. Walupun terasa begitu cepat, di beberapa halaman sebelum bab berikutnya terdapat foto-foto yang di capture oleh Gita yang mendeskripsikan kehidupan di sana. Oh ya, ada kekurangan buku ini yang membuat buku ini cepet untuk diselesaikan. Terdapatnya tulisan blog Gita di buku ini.
Salah satu foto yang dapat mendeskripsikan kehidupan di Jerman |
Menurut gue, cukup disayangkan kalau hanya menambahkan tulisan-tulisan blog untuk memperbanyak halaman buku ini. Walaupun begitu cukup worth it jika teman-teman tertarik dengan buku ini.
Teman-teman berminat, lu bisa dapetin buku ini di Gramedia seharga Rp65.000 per Mei 2018 di Gramedia atau di toko buku kesayangan kalian.
Kelebihan:
1. Terdapat foto-foto yang dapat mendeskripsikan kehidupan di Jerman.
2. Illustrasi desain grafis yang membuat buku ini millenials banget.
Kekurangan:
1. Terdapat tulisan blog Gita di buku ini.
Review Buku Elon Musk (Bahasa Indonesia) - Ashlee Vance
- Juli 03, 2018
- By Nur Muhammad Luthfi
- 1 Comments
Yoo everyone.... kembali lagi dengan gue disini. Oh ya, bagaimana kabar kalian semua? Gue harap baik-baik aja ya! BTW, hari ini pengunguman SBMPTN, ya? Yang mau buka pengungumannya jangan lansung baper lihat hasilnnya, ya. Sesungguhnya universitas hanya sebuah fasilitator semata. Eksekutor penentu suksesnya enggak hidup lo, ya lo sendiri. Semangat!
Dikesempatan kali ini gue mau sedikit memberi pengalaman tentang sebuah buku karya Ashlee Vance seorang jurnalis di US sana yang membahas tentang life record Elon Musk. Bagi lo yang seorang geek atau sience antusias pasti sudah mengenal tentang beliau. Nah, bagi yang gak tau, Elon Musk adalah CEO perusahaan besar seperti SpaceX, Tesla, SolarCity,. Beliau juga founder dari OpenAI, PayPal, The Boring Company.
Terdengar gila, ya? Yes, Itulah yang dipikiran gue dan mungkin orang kebanyakan. Seorang fisikawan dan ekonom yang memimpin banyak perusahaan. Tapi, disini gue gak mau bahas tentang beliaunya, tapi buku yang memuat tentang beliau.
Bagian Belakang Buku |
Sinopsis
"Pada saat banyak perusahaan Amerika lebih tertarik mengejar keuntungan bisnisnya dengan cara yang mudah, daripada harus mengambil risiko besar dengan mengusahakan sebuah teknologi radikal, Musk berdiri dengan tegap dan menjadi satu-satunya pebisnis yang mengambil alih-bahkan merevolusi-tiga bidang industri sekaligus: teknologi, transportasi, dan ruang angkasa. PayPal, Zip2, Tesla Inc., SpaceX, dan SolarCity adalah perusahaan yang berhasil dia rintis dari nol.
Selanjutnya, Musk berambisi untuk mengirimkan koloni manusia pertama untuk menghuni Mars pada 2025. Ini bukan ide gila, Musk akan benar-benar merencanakan dan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mewujudkan semua impiannya menjadi nyata.
“Setelah membaca karya ini hingga halaman terakhir, setiap pembaca pasti akan membandingkan Musk dengan Steve Jobs. Berikan kredit untuk Musk. Tidak ada yang seperti dia.”
Buku ini sangat lengkap mengisahkan kehidupan Elon Musk. Pada bab pertama buku ini, lo bakal disuguhi dengan cerita Musk dengan orang tuanya yang suka berkeliling dunia. Terlihat keren. Tetapi, ternyata Musk lahir bukan dari keluarga yang kaya raya. Pada masa kecilnya pun saat ia menempum pendidikan masa kecilnya, Musk adalah korban bullying di Afrika Selatan sana.
Musk semaca kecil ternyata adalah seorang yang introvert ia tidak pandai bergaul. Meskipun begitu, pada umur 12 tahun, Musk membuat sebuah video games yang sangat sukses dan dimuat oleh banyak media di Afrika. Sesuatu yang sangat ingin gue lakukan saat ini.
Kemudian di bab ke-2, lu akan membaca bagaimana cerita Musk melanjutkan perjalanan menuntut ilmu di University of Pennsylvania dikarenakan ia tahu betapa tidak akan berkembangnya dirini kalau menetap di Afrika. Hal ini sangat menginspirasi gue dan ternyata benar. Walaupun beda kasus, di Jakarta gue merasa sangat aman di zona ini. Gue setuju. Merantau adalah pilihan yang tidak akan membuat lo menyesal.
Pada bab-bab selanjutnya buku ini lebih berfokus untuk menceritakan pertualangan jatuh-bangun Musk mendirikan dan menjalani start-up yang menurut gue sangat revolusioner. Tak hanya itu, di sini juga diceritakan kehidupan asmara Musk. Menurut gue pribadi, Musk adalah contoh orang yang berani mengambil kesempatan dalam kesempitan. Berani rugi dan sangat berorientasi ke masa depan.
Manusia tidak ada yang sempurna dan begitulah buku ini. Buku ini tidak memiliki pembatas buku. Gue juga kaget pas baca buku ini. Biasanya, pemabatas buku ada di halam setelah cover kan? Di sini gak ada. Gue udah buka halaman tiap halaman dan ternyata tidak ada. Sungguh disayangkan.
Buku ini memiliki 444 halaman yang dimana itu menurut gue udah sangat tebal. Yes, buku ini tebel banget, hahahaha. Oh ya, buku ini gak hanya tulisan doang kok. Ada gambar-gambar tentang Musk beserta keluarga dan kondisi pabrik mobil listrik buatannya, Tesla.
Salah satu gambar yang tersedia. Penampakan mobil listrik di Tesla. Tesla Roadster. |
Jika lu berminat, lu bisa dapetin buku ini di Gramedia seharga Rp105.000 atau di toko daring kesayangan kalian.
Kelebihan:
1. Cerita yang disuguhkan sangat detail.
2. Buku ini bisa bikin lu semangat karena cerita yang d2. isuguhkan bener-bener keren abis lah.
Kekurangan:
1.Tidak ada pembatas buku. Sebenernya kekurangan ini sangat bisa diatasi dengan DIY pembatas buku. Selebihnya kalau ada pembatas buku, gak ada kekurangan sama sekali.
Kelebihan:
1. Cerita yang disuguhkan sangat detail.
2. Buku ini bisa bikin lu semangat karena cerita yang d2. isuguhkan bener-bener keren abis lah.
Kekurangan:
1.Tidak ada pembatas buku. Sebenernya kekurangan ini sangat bisa diatasi dengan DIY pembatas buku. Selebihnya kalau ada pembatas buku, gak ada kekurangan sama sekali.
Yo... everyone dengan gue kembali pada kesempatan kali ini gue mau unboxing laptop baru gue *insert happy song* yeay. Akhirnya, gue akhirnya beli laptop lagi setelah sekian lamanya menabung. Alhamdulillah, Allah ngasih gue rezeki yang gak terduga lewat blog ini dan dibantu juga sama duit orang tua gue. So, thanks to God, orang tua gue, temen-temen gue dan pembaca blog gue ini yang selalu setia baca. Well, blog ini gak bakal bertahan lebih dari 2 tahun kalau gak ada kalian guys. Thanks a lot guys 😇.
Mungkin yang baru baca artikel ini mungkin binggung maksudnya apa gue beli laptop ini, baru upgrade apa gimana?!. Jadi, kemarin laptop gue kecurian di kantin kampus gue. Merek laptopnya sama-sama MSI tapi dengan seri yang berbeda. Laptop gue yang dulu itu serinya GP62. Kalau mau spesifik serinya GP62 7RD.
Lansung aja kuy, unboxing
Lansung aja kuy, unboxing
It's here... guys |
Kotak box laptopnya memiliki desain yang sangat simpel dan elegan. Gak banyak tulisan-tulisan yang bikin box ini keliatan lebih ngejreng dan embel-embel gaming pada hakikatnya laptop gaming. Simple as it, box berwarna dof hitam dan hanya ada logo naga yang sebagai ciri khasnya MSI yang diikuti dengan tulisan brand-nya di bawah logo si naga dengan warna merah. Oleh karena itu, gue foto bagian atasnya aja karena dibagian lainnya gak ada tulisannya apapun yang bisa gue tunjukin ke temen-temen semua.
Inside the box: laptop dan charger |
Inside the box: kitab-kitab laptop |
Ketika boxnya dibuka untuk pertama kalinya, terdapat laptop itu dan dibagian kiri tersebut adalah kotak bungkus charger dari si laptopnya. Kemudian. di bawah laptop tersebut terdapat kitab-kitab suci a.k.a buku-buku mengenai laptop ini. Ada buku manual guide, buku garansi, buku laptopnya sama, buku tutorial tentang function key.
Laptopnya. BTW itu pouch-nya gak kotor cuman efek cahaya aja hahahah |
Laptopnya bisa 180* |
Keyboard laptopnya |
Sekarang kita fokus ke laptopnya. Seperti laptop MSI pada umumnya, keyboard yang digunakan adalah keyboard yang dirancang oleh SteelSeries - perusahaan peripheral pc seperti headset, mouse dan lain-lain yang juga brand favorite gue untuk masalah ini hahaha. Dan juga headset ini memliki layout yang khusus seperti tombol windows yang berada di kanan tombol spasi yang biasanya kita lihat pada laptop pada umumnya berada di kiri keyboard. Keyboard ini memiliki RGB Backlit yang disayangkan belum per-key RGB. Pencahayaan pada laptop ini di bagi menjadi tiga tingkatan dan 3 zona RGB backlit yang bisa disinkronisasikan dengan perangkat SteelSeries dan MSI lainnya melalui software SteelSeries Engine.
Karena ini laptop berorientasi gaming, laptop ini memiliki speksifikasi berupa Intel Core i7 -7700 HQ, GTX 1050 2GB, RAM 8GB, 1TB HDD + 128GB SSD, 65 Wh battery, dua speaker dan sudah built-in windows 10 original. Untuk soal performance, user experience, upgradebility dan ketahanan baterai bakalan gue bahas di postingan selanjutnya which is postingan review menganai laptop ini. Ditunggu aja ya guys.
Untuk desain. Laptop ini tetap memiliki desain elegan dan ramping yang identik dengan laptop MSI seri GS-lainnya dengan warna hitam doff berbahan plastik dan memiliki logo dibelakang yang bisa menyala. Selain itu laptop ini memiliki aksen merah di bagian trackpad-nya dan aksen bewarna merah di belakang bawah laptop.
Bagian depan laptop |
Bagian kanan laptop |
Bagian kiri laptop |
Bagian depan laptop |
Bagian bawah laptop |
Beralih ke I/O Port, laptop ini memiliki port yang sangat lengkap. Di bagian kanan laptop terdapat; (dari kiri) Power Button, USB 2.0, USB 3.0 Type C, HDMI, mini display port, power port dan exhaust port. Cukup aneh ketika tombol power ada di bagian ini. Di bagian kiri laptop terdapat; (dari kiri) exhaust port, kensington lock, RJ 45, SD Card Slot. tiga buah USB 3.0 dengan salah satunya dan combo audio jack dengan gold plated khas MSI.
Laptop ini memiliki empat exhaust atau tempat untuk ngeluarin suhu panas. Tempat exhaust tersebut berada dua di belakang laptop, satu di kiri dan satu lagi di kanan laptop. Exhaust di bagian kanan agak ngeselin juga sih kalau misalnya laptop ini gue pake buat rendering, bakalan kerasa banget hawa panas yang keluar. Gue ngakali masalah ini pake cooling pad biar gak kena tangan kanan gue.
Di bagian bawah laptop terdapat empat lobang intake dan 2 buah speaker di kiri kanan laptop. Sedangkan di bagian atas keyboard itu adalah lubang intake juga. Sehingga airflow dan suhu laptop ini menurut gue dapat terjaga.
Beralih ke indikator, laptop ini memiliki indikator berjumlah tujuh led indicator yang jika aktif akan bewarna merah. Indikator tersebut adalah (dari kiri) indikator sleep mode, HDD, Num lock, caps lock, bluetooth, wifi dan status nge-charge baterai.
Charger dari laptop ini cukup kecil dan ramping. Mudah di bawa kemana-mana dan gak berat. BTW, charger ini diibekali dengan arus sebesar 150W.
Mungkin diantara kalian ada yang binggung kenapa gue milih brand ini lagi. Jawabanny adalah di pasar saat ini gue belum dapet laptop dengan speksifikasi yang cukup tinggi dengan berat dibawah 2kg - berat laptop ini 1.8kg dengan harga dibawah 15 juta.
Speksifikasi lengkap:
Charger laptop |
Mungkin diantara kalian ada yang binggung kenapa gue milih brand ini lagi. Jawabanny adalah di pasar saat ini gue belum dapet laptop dengan speksifikasi yang cukup tinggi dengan berat dibawah 2kg - berat laptop ini 1.8kg dengan harga dibawah 15 juta.
Speksifikasi lengkap:
Display : 15.6" FHD, Anti-Glare (1920*1080) eDP
IPS-Level
Processor : Kabylake i7-7700HQ
Memory : 8GB DDR4
Hard Drive : 128GB PCie SSD + 1TB (SATA) 7200rpm
Graphics : nVidia Geforce GTX 1050, 2GB GDDR5
Optical Drive : N/A
Operating System : Windows 10 Home
Networking :
Killer Gb LAN
Killer ac Wi-Fi + Bluetooth v4.1
Slots/Interface :
1x Type-C (USB3.1 Gen2 / DP / Thunderbolt™3)
3x Type-A USB3.0
1x Type-A USB2.0
1x RJ45
1x SD (XC/HC)
1x (4K @ 60Hz) HDMI
1x Mini-DisplayPort
1x Mic-in
1x Headphone-out (HiFi / SPDIF)
Audio : 2x 2W Speaker
AC Adapter : 180W
Keyboard : Backlight Keyboard (Full-Color)
Battery : 3-Cell , 65 Whr
Webcam : HD type (30fps@720p)
System Dimensions : 380 x 249 x 17.7 mm
Weight : 1.8 kg
Warranty : 2 Year MSI Warranty
Bonus : Air Backpack
Tips Manajemen Waktu Supaya Perkuliahan Lancar
- Juni 06, 2018
- By Nur Muhammad Luthfi
- 0 Comments
Yo everyone.. Gimana kabar kalian semua? Semoga baik-baik aja ya. Pada postingan kali ini gue mau berbagi tips bagaimana melakukan manajemen waktu supaya perkuliahan lancar. Dan mungkin tips ini tidak hanya berguna bagi aktivitas perkuliahan saja. Bisa jadi membantu anda dalam manajemen waktu sehari-hari. Walaupun begitu tips disini bakal gue tekankan dalam lingkup perkuliahan.
Mungkin salah satu dari kalian ingin sekali memiliki IPK yang tinggi, bisa dikatakan lebih dari 3.50 atau memiliki prestasi gemilang di dunia perkuliahan. Hal tersebut juga berlaku bagi gue, tips ini udah gue lakukan dan alhamdulillah, it's works. Perkuliahan gue lancar dengan IPK di atas 3.5. Apa aja sih tipsnya? Berikut 2 tips dari gue.
1. Buatlah Sebuah Timeline
Selama kuliah pasti kita disibukkan dengan berbagai macam kegiatan, entah itu dari tugas yang diberikan oleh dosen, kegiatan himpunan dan acara unit kegiatan mahasiswa. Sudah dipastikan jika kalian sangat aktif pasti jadwal kalian sangat sibuk. Dengan temen-temen semua membuat timeline kalian minimal selama seminggu kedepan, kalian akan terbantu sehingga temen-temen semua dapat menyiapkan banyak hal dari jauh-jauh hari dan temen-temen tidak akan keteteran atau banyak kegiatan yang bentrok.
Temen-temen dapat membuat sebuah timeline menggunakan aplikasi software seperti notes yang ada di gadget kalian atau menggunakan cara konvensional menggunakan kertas. Gue sih biasanya pake note kertas yang biasa di tempel di dinding-dinding.
2. Tentukan Prioritas
Pernah ga sih temen-temen harus memilih dua kegiatan di waktu bersamaan? Ngeselin kan ya? ya begitulah yang gue rasaka, Tips kedua ini masih berkaitan dengan tips pertama. Saat membuat timeline kegiatan, temen-temen harus memperhatikan skala prioritas kegiatan temen-temen semua. Ada empat kategori prioritas dari tingkat paling atas sampai tingkat paling bawah.
- Penting dan Mendesak
Skala prioritas pertama ini adalah tingkat paling atas. Pada skala ini temen-temen tidak boleh menunda kegiatan tersebut. Biasanya kegiatan pada skala ini adalah kegiatan yang perlu tindakan dan perhatian segera, Contohnya adalah kabar buruk keluarga, tugas dengan deadline yang sangat mepet, kuliah dll.
- Mendesak Tidak Penting
Prioritas kedua ini adalah kegiatan yang tidak terlalu penting tapi mendesak. Biasanya kegiatan ini tidak sensitif terhadap waktu. Misalnya silaturahmi, kegiatan dengan deadline yang bersifat wacana dan me-review-ulang pelajaran yang sudah temen-temen pelajari.
- Penting Tidak Mendesak
Skala prioritas kali ini bersifat jangka panjang. Misalnya temen-temen adalah mahasiswa tingkat akhir yang, nah, mengerjakan skripsi adalah kegiatan yang termasuk skala prioritas ini. Selain itu, kegiatan seperti menjawab panggilan atau chatting temen juga termasuk kegiatan ini.
- Tidak Penting Tidak Mendesak
Kegiatan terakhir adalah kegiatan yang mungkin sering kita lakukan dan melupakan tiga prioritas sebelumnya. Contohnya adalah menonton tayangan yang tidak perlu, nongkrong tanpa tujuan yang benar dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya hanya merugikan-merugikan orang lain.
Sekian tips manajemen waktu supaya perkuliahan lancar. Walaupun begitu, tips ini tidak berguna bagi temen-temen semua jika temen-temen tidak melakukan hal tersebut dengan konsisten. Selamat mencoba bagi temen-temen yang ingin melakukan implementasi tips dari gue. Semoga sukses
Yo.. everyone bagaimana kabarnya? Semoga baik-baik aja yak. Seperti yang sudah kalian baca pada kolom judul artikel, kali ini gue mau berbagi pengalaman gue mendaki Gunung Putri Lembang yang berlokasi di Lembang, Bandung.
Pertama-tama, gue mau ngucapin hamdalah terlebih dahulu, alhamdulillah karena semester dua sudah berakhir dan waktunya liburan wkwkwkwk. Tinggal menunggu indeks prestasi keluar aja di iGracias - sistem informasi akademik kampus gue. FWI, liburan kampus gue itu mirip kayak sekolah S3 - SD, SMP dan SMA. Gak kayak temen-temen gue lainnya, gue udah selesai UAS mereka masih UTS wkwkkwkw.
Balik ke cerita utama, hari Jumat tanggal 4 saat sebelum presentasi akhir proyek tingkat-1, gue di ajakin oleh Wisnu - temen kelas gue mendaki Gunung Putri Lembang selama dua hari, sabtu sampai minggu. Kebetulan matkul PBW adalah matkul terakhir presentasi, jadi setelah itu udah gabut gak ada kuliah lagi *ekspersi senang*, jadi gue putuskan untuk ikut.
Keesokan harinya, hari Sabtu, sekitar jam 3-an kami berangkat ke TKP dari Telkom. Perjalanan memakan waktu sekiranya dua jam karena kami sempat menongkrong di Indomaret sekitaran Lembang sekalian membeli bahan pangan kayak Indomie goreng untuk disantap di puncak gunung.
Setelah sampai di TKP, kami berempat membeli tiket sebesar Rp17.500 untuk penginapan dan Rp7.500 untuk paket yang tidak menginap. BTW, gue lupa ngasih tau, kita ke sana berempat, Fathih, gue, Wisnu dan Anang.
Trek dari Gunung Putri Lembang tidak terlalu menantang hormon adrenalin karena emang gunung ini gak terlalu tinggi. Setelah mendaki sebentar, temen gue, Anang ternyata udah ngos-ngosan untuk melanjutkan pendakian ke atas lagi, Alhasil kami mendirikan tenda di pos pertama. Kami mendirikan tenda sekitar jam 4, kala itu pemandangan dari Gunung Putri tidak cukup bagus, masih terlihat rumah-rumah warga yang merapat. Kami menghabiskan waktu kami menuju sunset dengan bercerita suka-duka Proyek Tingkat-1 dan menyantap indomie seleraku yang sudah kami beli sebelumnya.
Sunset telah tiba, pemandangan indahpun menyambut kita. Walaupun tidak banyak bintang di langit-langit malam, bulan yang indah menerangi dengan hangat. Kita berempat men-take banyak foto kala sunset waktu itu. Berikut sedikit foto yang di ambil, BTW, di foto di bawah ini gue gak bisa main gitar.
Kemudian, setelah foto-foto kami lanjut bercerita kembali mengenai suka-duka Proyek Tingkat-1, Emang bener dah yang namanya proyek tingkat beban hidup anak-anak IF wkwkw. Sambil menunggu sunrise juga kami iseng-iseng bermain gim Truth or Dare.
Sunrise tiba, akan tetapi, perut gue udah gak tahan nahan boker lagi. Jadi, pagi-paginya gue harus boker di WC. Gue nanjak aja ke atas, alhamdullillah, nemu WC, tapi gak ada airnya - sialan. Gue udah naik ke atas dapet WC gak ada air, alhasil gue turun lagi ke bawah make WC berbayar di deket loket pembelian. Sambil nahan boker yang hampir-hampir mau keluar, akhirnya sampe juga di WC umum tersebut. Setelah lega, gue ke atas lagi untuk menikmati sunrise, akan tetapi gue gak tau anak-anak lagi take foto dimana, jadi gue diem aja jaga barang-barang di tenda.Gue cuman sempet ambil foto rame-rame aja
Mungkin sekian pengalaman gue mendaki Gunung Putri Lembang. Sunrise, sunset dan pengalaman nahan boker yang gak akan gue lupakan. FYI, ini pengalaman gue dalam sekitar satu sampai dua tahun terkahir gak mendaki gunung lagi.
Semua foto di take oleh Wisnu
Instagram: @_pemimpi_
Instagram: @_pemimpi_
Postingan ini diawali ketika gue mendapatkan sebuah postingan menarik yang menurut gue cocok untuk gue bahas, postingan tersebut adalah
Di akhir semester dua ini gue mau cerita-cerita sedikit. Jurusan gue, IF, kalau udah semester genap ini biasanya ada tugas bernama Proyek Tkhir. Tugas ini adalah gabungan dari semua mata kuliah semester satu sampai semester sekarang tergantung lu sekarang di semester berapa. Sebagai contoh karena gue di semester dua, maka proyek tingkat yang gue jalani adalah gabungan semua matkul di semester satu sampai semester dua. Jika gue di semester empat, maka proyek tingkatnya itu adalah gabungan matul dari semester satu sampai dengan semester empat.
Proyek tingkat di adakan pada awal-awal semester. Proyek tingkat dari tahun pertahun selalu dijalani secara berkelompok. Biasanya kelompoknya itu terdiri dari tiga orang mahasiswa. Kalau beda dosen beda pula ketentuannya. Proyek tingkat yang gue jalani sekarang berjumlah tiga sampai empat orang perkelompok. Kelompok gue kebagian empat orang satu tim.
Di sinilah permasalahnya. Sudah rahasia umum dalam kelompok pasti ada yang namanya kerja dan kelompok. Dalam kasus gue yang kerja dua dan kelompok dua. Entah kenapa gue binggung kenapa ada yang seperti ini, padahal status seorang mahasiswa dapat dikatakan dewasa, walaupun dewasa muda. Entah apa yang ada dipikiran mereka. Apakah kuliah hanya ingin berorganisasi? Main-main? Itu urusan mereka. Akan tetapi sangat patut disayangkan, ketika lupa dengan tanggung jawab.
Gue yakin pasti ketika elu sebelum masuk sebuah organisasi khususnya di lingkungan kampus pasti lu akan ditugaskan untuk membuat CV dan kemudian, jika lolos akan masuk tahap selanjutnya, yaitu interview. Setelah selesai interview dan officialy menjadi anggota mereka maka semua hal yang lu ucapkan ketika interview dan hal-hal yang lu tuliskan dalam CV lu itu pasti akan dipertanggung jawabkan selama lu menjadi anggota organisasi tersebut.
Gue yakin pasti ketika elu sebelum masuk sebuah organisasi khususnya di lingkungan kampus pasti lu akan ditugaskan untuk membuat CV dan kemudian, jika lolos akan masuk tahap selanjutnya, yaitu interview. Setelah selesai interview dan officialy menjadi anggota mereka maka semua hal yang lu ucapkan ketika interview dan hal-hal yang lu tuliskan dalam CV lu itu pasti akan dipertanggung jawabkan selama lu menjadi anggota organisasi tersebut.
Tapi mengapa, tanggung jawabnya sebagai mahasiswa yang memiliki tujuan utama menimba sumur ilmu hilang seperti tenggelam di lautan. Ketika ada tugas kelompok, yang lain kerja, mereka hanya sebagai kelompok. Cukup pathetic melihat seorang mahasiswa yang memiliki tanggung jawab yang lebih utama, tapi acuh dengan tanggung jawab tersebut.
Kemudian, jika berbicara skala besar, gue yakin di organisasi pasti ketika ada sebuah acara dan mereka jadi panitia pasti membutuhkan yang namanya kerja sama. Gak bisa dipungkiri, jika adanya miss komunikasi antar anggota, maka kemungkinan besar akan terjadinya chaos saat hari H acara. Begitu juga dengan kerja kelompok, apakah mereka gak merasa kalau teman kelompoknya butuh kerja samanya? Who know's
Sumber: Images Google |
Sejak gue kecil, gue selalu kagum dengam bokap gue akan kebaikannya. Beliau selalu ikhlas dalam membantu orang yang membutuhkannya. Ia mempunyai prinsip bahwa hidup itu harus berguna kepada orang lain. Itu hebat menurut gue.
***
Gue jadi teringat ketika pergi ke rumah pasien bokap gue di daerah Bintaro. Waktu itu sedang liburan semester satu, gue diajak bokap untuk menemaninya untuk memeriksa keadaan pasien tersebut. Karena waktu itu gue gak banyak kerjaan selain makan - tidur - main, gue putuskan untuk ikut bokap ke bintaro.
Perjalan dari Cakung sampai Bintaro cukup memakan tenaga. Walaupun bukan gue yang nyetir, gue yakin ketika ngelihat wajah bokap yang menunjukan bahasa tubuh lelah. Meskipun begitu, niat baik tak terhalang oleh rasa lelah.
Ketika sampai di tujuan, kita gak tau lokasi persis rumah tersebut. Oleh karena itu, kita menunggu di dekat masjid daerah Bintaro Sektor 9. Tak kunjung lama, keluarga salah satu pasien datang menjemput, menghantarkan kami ke rumahnya. Ternyata rumah si pasien tidak di dalam perumahan bintaro, kita harus melewati jalan yang sempit untuk sampai kerumah.
Terlihat rumah kayu yang sepertinya sudah lama berdiri itu masih terlihat kokoh. Dikelilingi oleh banyak pepohonan membuat daerah sekitar sejuk. Ternyata, rumah itu adalah tujuan kami.
Sesampainya di teras rumah, kami disambut oleh keluarga pasien dan pasien tersebut. Seorang nenek yang sedang berbaring mengeluhkan penyakit kakinya yang sepertinya lumpuh. Bokap melanturkan senyuman. Setalah itu, seperti biasa bokap meminta sebuah minyak dan mulai teknik psioterapinya.
Penyembuhan berjalan dengan intense, nenek tersebut selalu mengeluh dengan keadaannya yang menurutnya tidak bisa disembuhkan. Bokap tersenyum kembali dan dilanjutkan dengan kalimat penyemangat agar nenek tersebut mau berusaha. Walaupun nenek tersebut selalu mengeluh, bokap gue pantang semangat untuk membantu nenek itu.
Selang beberaapa jam, ada perkembangan dari tubuh nenek itu. Kakinya yang awalnya susah untuk digerakan pada akhirnya bisa digerakkan. Walaupun itu masih membutuhkan bantuan sebuah tongkat.
Setelah selesai, kami pamitan. Akan tetapi, kami selalu di berhintakan untuk menerima bayaran. Bokap selalu menolak, ia ikhlas dan mengatakan bahwa setiap kebaikan pasti ada balasannya walaupun sebesar biji zahro sekalipun. Mereka tetap memaksa dan bokap gue berbalas dengan dengan hal yang sama. Semenjak saat itu gue belajar banyak tentang ke ikhlassan menolong seseorang dan hal itu gue coba terapan di perkuliahan.
Mencoba untuk baik kepada orang lain kadang sering berakhir di manfaatkan. Gue gak pernah tau kenapa banyak sekali orang yang seperti itu. Sejujurnya, ada banyak sekali orang seperti itu dari gue kecil sampai sekarang. Akan tetapi, mereka yang pernah gue bantu tidak menghilang pergi seperti membuang kulit kuaci yang sudah tak berisi. Mereka masih berbincang, bercanda dan sesekali bertemu. Hal itu gak berlaku di perkuliahan.
Mereka yang pernah gue bantu seakan semua selesai ketika gue selesai membantu. Gue menjadi mikir dan seakan gue menyesal kepada diri sendiri. Menyianyiakan waktu dan tenaga demi orang lain yang akan membuang kita ketika urusan telah selesai. Mungkin gue harus belajar lagi untuk tidak membantu ke semua orang. Walaupun terdengar pilih-pilih, ya itulah risiko membantu banyak orang yang pada akhirnya dibuang.
Sumber gambar: dreamstime.com |
Review Nanggung Buku Ubur-Ubur Lembur (Bahasa Indonesia)
- Maret 13, 2018
- By Nur Muhammad Luthfi
- 0 Comments
Halo halo semuanya, udah beberapa minggu setelah postingan blog gw yang manusia dan impiannya, gue gak nge-blog lagi. Dalam minggu-minggu itu, gue lagi suka baca novel gitu baik itu novel lokal maupun luar negeri. Sekarang gue mau membuat ulasan tentang novel yang kemarin udah gue baca. Novelnya apa? Kayaknya udah pada tau nih dari title blog ini wkwkw. Yaudah kalau gitu tanpa basa basi lagi kuy, mari kita ulas.
Ubur-ubur lembur adalah novel ke-2 buatan Raditya Dika yang sudah selesai gue baca. Novel ini bercerita mengenai pengalaman kehidupan Raditya Dika tentang belajar hidup dari apa yang dia cintai, sambil menemukan hal remeh untuk ditertawakan di sepanjang perjalanan. Buku ini diterbitkan oleh GagasMedia pada tahun 2018.
Ubur-ubur Lembur
Penulis: Raditya Dika
Ukuran: 13 x 20 cm
Tebal: 240 hlm
Penerbit: GagasMedia
ISBN: 978-979-780-915-7
Harga: Rp66.000,-
Sinopsis:
Hal kedua yang gue nggak sempat kasih tahu Iman: jadi orang yang dikenal publik harus tahan dengan asumsi-asumsi orang. Misalnya, orang-orang penuh dengan asumsi yang salah. Gue kurusan dikit, dikomentarin orang yang baru ketemu, ‘Bang Radit, kurusan, deh. Buat film baru, ya?’ Gue geleng, ‘Enggak.’ Gue bilang, ‘Emang lagi diet aja.’ Dia malah balas bilang, ‘Ah, bohong! Paling abis putus cinta, kan?’
Giliran gue potong rambut botak, ada orang yang ketemu gue di mall nanya, ‘Wah botak sekarang? Lagi shooting Tuyul dan Mbak Yul Reborn, ya, Bang?’ Kalau udah gitu gue cuma terkekeh sambil jawab, ‘Enggak, lagi cosplay jadi kacang Sukro, nih.’
Melihat sinopsis yang menarik tentang buku tersebut, gue berniat untuk membelinya. First impression gue terhadap buku ini adalah pandangan baru dari Dika mengenai kehidupannya. Buku ini memuat lelucon yang lebih segar bila dibandingkan dengan buku-buku sebelumnya.
Bab-bab pada buku Ubur-Ubur Lembur lebih menceritakan tentang cerita bagaimana Raditya Dika di balik film-filmnya yang sukses di layar bioskop. Selain itu, pemilihan diksi, pengolahan dan pengembangan kata pada buku Ubur-Ubur Lembur masih terbilangan dengan gaya khas Raditya Dika.
BTW, gue dapet buku yang cacat produk, jadi reviewnya agak nangung xD |
Akan tetapi, beberapa lelucon dari buku terkadang masih monoton. Lelucon yang dimuat masih ada yang menggunakan formula yang sama, hal itu yang membuat gue bosen ketika membaca buku ini. Walapun begitu, menurut gue buku ini layak dibaca terutama penggermar Raditya Dika yang memiliki nama asli Dika Angkasaputra Moerwani ini.
Kelebihan:
1. Buku ini mengisahkan pengalaman hidup Dika dengan perspective dan lelucon yang disajikan lebih segar.
Kekurangan:
1. Terkadang Lelucon uang disajikan pada buku ini menggunakan formula yang sama sehingga terkadang pembaca sedikit bosan ketika membaca buku ini.
Bagi teman-teman yang ingin memiliki buku ini, teman-teman dapat membeli melalui online store dan toko buku fisik favorit kalian dengan mengeluaran kocek sekitar Rp66.000.