Image from Unsplash |
Zaman sekarang, semua informasi dapat kita dapatkan dengan sangat mudah. Apapun itu. You named it. Terima kasih dengan kehadiran internet yang sudah semakin cepat. Kita bisa mengetahui hal apapun dari yang bernilai positif dan negatif. Juga kita dapat melakukan diskusi dengan mudah di berbagai platform yang tersedia, misalnya reddit dan kaskus. Akan tetapi ada beberapa hal yang sangat tabu jika kita bicarakan khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Tiga hal tabu tersebut adalah seks dan uang.
Seks dan uang merupakan hal yang sangat tabu untuk dibicarakan di Indonesia. Terlebih lagi jika kita membicarakan hal tersebut dengan babyboomer yang notabenenya kurang open minded. Tidak seperti millenials yang lebih terbuka untuk membicarakan hal-hal ini walaupun kemungkinan tidak semua millenials bersedia dikarenakan budaya keturuan. Sebelum kita membahas hal lebih jauh, gue pengen menyempitkan pembicaraan. Di sini gue pengen ngebahas soal uang. This is one of interesting topic for me personally.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh bicarauang.com hanya 18 persen dari total responden yang bersedia untuk membicarakan mengenai uang kepada anaknya. Hal ini juga gue rasakan, selama gue hidup, gak pernah yang namanya mendapatkan edukasi finansial dari orang tua gue. Malah gue ketika gue mencoba bicara mengenai uang dengan ortu gue, yang gue dapatkan adalah sebuah statement like 'Hidup Jangan Mengejar Uang' dan 'Uang Adalah Akar Kejahatan'. Kind like that if I remember it and not bias here. Mungkin jika kamu mengangap pesan seperti hemat dan sering-seringlah menabung adalah adalah sebuah edukasi finansial, hmm I'm not sure.
Gue membicarakan hal ini dikarenakan mata gue sekarang terbuka tentang edukasi finansial setelah membaca buku karya Robert T. Kiyosaki berjudul Rich Dad Poor Dad. Mungkin yang udah baca sadar, bahwa statement yang diberikan oleh ortu gue persis seperti statement yang diberikan oleh 'Ayah Miskin' kepada Kiyosaki. Then, my brain like blow up. Damn. In my heart, I hope my parent don't have poor experiences like 'poor dad' from the book. Sejak saat itu gue lansung belajar mengenai investing, saving, liabilities, assets, etc. Sejak saat itu juga gue tertarik mengenai makro ekonomi baik dalam skala nasional maupun internasional.
Gif rom giphy |
Lantas apa sih tujuan gue nulis ini??
Sebenernya gini, menurut gue opini mengenai 'Uang Mengenai Akar Masalah' adalah sebuah statement yang salah. Jadi gini, uang itu hanya sebuah tool. Uang ini bisa kita pakai banyak hal. Baik dan buruk. Dianalogikan sebagai pisau, uang itu bisa menjadi hal yang baik tergantung orang yang menggunakan dan niatnya. Terus yang salah siapa? Yang salah adalah sifat dari si manusia itu sendiri. Manusia memiliki sebuah ego seperti ketamakan. Jika ketamakan sudah merajai pikiran manusia, maka bisa dipastikan uang bisa menjadi akar kejahatan. Tentu akan berbeda hasilnya jika digunakan oleh manusia yang memiliki self control yang baik. Lantas, sejak saat itu gue mengigat sebuah pepatah yang mengatakan;
control your emotions, don't let them control you
Kemudian hal statement 'Uang Adalah Akar Kejahatan' dipatahkan oleh sebuah oleh statement 'Kemisikinan Adalah Akar Kejahatan'. Kenapa? Gini, semua hal yang ada di hidup ini tidak ada yang gratis. Mau kencing aja bayar 2000. Yang gratis hanya bernapas, maka bersyukurlah. Kecuali kamu yang punya penyakit tertentu hingga harus menggunakan sebuah tabung oksigen. Nah, terus bagaimana jika butuh sesuatu tapi tidak ada uang? Let think together, ada beberapa cara, cari pekerjaan terus dapet upah, 'ngemis', merampok/mencuri. Menurut Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs. Firli M.Si, “Tidak menutup kemungkinan orang akan melakukan pelanggaran hukum dalam memenuhi kebutuhannya,”.
Lalu apa kegunaan punya uang berlebih? Kan uang gak dibawa mati.
Ya betul! Uang memang tidak dibawa mati, tapi dengan uang kita bisa mendapatkan sebuah freedom of choices. Kebanyang gak setiap pilihkan kita itu selalu melibatkan aspek finansial? Lo, baca tulisan ini aja butuh internet. Oke mungkin kuota harganya udah murah sekarang. Lalu bagaimana ketika lu sakit dan dana lu terbatas tidak bisa mendapatkan perawatan maksimal? That is fucked up man!
Walaupun hidup bukan selalu mengenai uang, tapi segala hal butuh uang!
Sekarang bayangin ketika hidup setiap keputusan hidup lu gak terlalu berdampak bagi finansial lu? It is give you some state of freedom of choices. Lu ketika sakit, lu gak perlu pusing tentang bagaimana lu bayar tagihan rumah sakit. Lu gak perlu mikir mau beli makan apa lagi yang bisa menyesuaikan budget lu. Lu juga gak perlu pusing dan stress ketika bisnis atau pekerjaan lu collapse. Benar-benar banyak bukan manfaat tentang kebasan finansial? Oleh karena itu, buah jauh-jauh pemikiran 'Uang Adalah Akar Kejahatan''.
Mari kita sama-sama belajar mengenai finansial. Gak perlu tinggi-tinggi sampe sarjana bahkan doktor di bidang ekonomi. At least kita perlu paham personal finance. Dan juga buang pikiran bahwa, uang adalah hal yang tabu untuk di bicarakan.
0 komentar